Minggu, 02 Agustus 2009

Drifting bisa dilakukan dari tiga jenis teknik dasar yaitu:
Yang pertama adalah dengan mengandalkan kopling. Saat mendekati tikungan, driver menahan kopling, kemudian meningkatkan rpm dan downshift. Kemudian ia melepas kopling secara mendadak sehingga terjadi ”ledakan” tenaga yang bisa membuat ban belakang sampai kehilangan traction. Ini adalah teknik drifting yag paling dasar, namanya clutch-kick drift.
Teknik yang masih menggunakan kopling adalah shift lock drift. Caranya adalah saat mendekati tikungan, driver menurunkan transmisi dan memperkecil rpm sehingga drivetrain akan melambat. Kemudian ia melepas kopling tiba-tiba sehingga ban belakang kehilangan kecepatan dan kehilangan traction juga.
Selain dengan kopling, driftng juga bisa dilakukan dengan mengandalkan rem. Yang pertama adalah E-brake drift. Driver membelokkan mobilnya kemudian langsung menarik rem tangan untuk mengunci ban belakang dan bagian belakang mobilnya akan nge-drift. Ini juga salah satu tekik driting paling dasar.
Cara yang kedua adalah breaking drift. Driver membelokkan mobilnya sambil mengerem untuk mendorong berat mobil ke bagian depan, kemudian ban belakang mobil akan kehilangan beban dan pastinya kehilangan traction. Disini akan digunakan kombinasi rem dan perseneling untuk mempertahankan drift tanpa mengunci ban belakang.
Cara lainnya adalah long slide drift. Di atas track lurus yang panjang, driver memacu mobilnya diatas 160 km per jam, kemudian tiba-tiba menarik rem tangan. Hal ini akan menyebabkan drifting dengan sliding yang panjang. Teknik yang cukup sulit dan butuh keakuratan yang tinggi